Ragam

Pamit Menjaring Ikan, Kakek 72 Tahun Ditemukan Tewas di Pantai Ouw

sinarmaluku.com – Sesosok mayat berjenis kelamin laki laki yang diketahui bernama Mesak Pattinama (72) Warga Haruku, ditemukan terapung di pantai dusun Arafataf Negeri Ouw Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sekitar pukul 10.00 wit, Selasa (30/8).

Korban ditemukan tanpa busana dengan posisi terlentang kedua tangan terbuka, tanpa busana, badan membengkak, kulit terkelupas, sebagian tubuh hilang antar lain wajah sudah tidak ada bentuk ,lengan kiri bagian atas dan kuku ,lengan kanan bagian atas dan bawah , paha sebelah kiri luar , seluruh jari pada kedua kaki tidak ada .

Berdasarkan keterangan Istri Korban, Ny. Ata Pattinama bahwa  pada tanggal 29 Juni 2022 sekira pukul 04.30 Wit korban pamit kepada istrinya untuk keluar menjaring di sekitar Tanjung Batu kapal,Negeri Haruku ,Kec. Pulau Haruku ,Kab Maluku Tengah namun sampai dengan saat ini belum pulang Setelah mendengar informasi melalui media sosial Facebook, kemudian mereka langsung menuju ke Negeri Ouw.

Kepada sinarmaluku.com, Wakapolsek Saparua, Ipda M Salatalohy menjelaskan, korban ditemukan pertama kali oleh Ronald Latumahina (43).

Dalam keterangannya dijelaskan, Pukul 09.00 saksi berangkat ke dusun arafatar untuk menjaring ikan dan setelah menjaring ikan beberapa menit saksi melihat sesosok jenazah yang sementara mengambang di pesisir pantai kemudian saksi kembali dan memberitahukan kepada Bpk Emy titahena dan Bpk Hans sahetapy kemudian saksi memberitahukan kepada Kepala Soa Bpk Matheos Hutubessy alias tos kemudian Bpk Matheos melaporkan secara berjenjang kepada Raja Negeri Ouw dan selanjutnya informasi tersebut diketahui oleh pihak Kepolisian Sektor Saparua.

” Jadi, sekitar pukul 12.00 Wit, Personil Polsek Saparua yang dipimpin oleh saya sebagai Wakapolsek bersama delapan personil, dua Personil Koramil 1504-03 / Saparua tiba di Negeri Ouw selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak Negeri dan pihak RSUD Saparua untuk melakukan upaya evakuasi jenazah korban,” Jelas Salatalohy

Selanjutnya kata Salatalohy, sekitar pukul 14.30 Wit pihak RSUD Saparua tiba di Negeri Ouw selanjutnya pukul 14.51 Wit Personil menuju ke tempat wisata Motoni kemudian melakukan perjalanan menuju ke Arafata (TKP) dan dengan berjalan kaki yang jaraknya sekitar 3 kilo.

Saat tiba di TKP kemudian 3 (tiga) orang tim medis bersama Personil Polsek Saparua langsung mengangkat jenazah dan memasukkan di dalam kantong jenazah,  kemudian kemudian pada pukul 17.00 Wit, Jenazah dievakuasi dari TKP dengan menggunakan Spied boot tiba di Pantai Maranatha Negeri Ouw .

Tak berapa lama kemudian sekitar pukul 18.30 Wit, 6 (enam) orang warga asal Pulau Haruku  tiba di Pantai Maranatha yakni
Ny.Ata Patinama (65), Lisa Patinama (31), Eni Pattinama (37), Ina Pattinama (40), Neles Sahureka (53) dan Tony Taihutu (48)
bertemu dengan Wakapolsek Saparua untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah keluarga mereka ataukah bukan dan Wakapolsek menanyakan ciri-ciri spesifik keluarga mereka yang hilang kepada keluarga kemudian Ny. Ata Patinama memberikan penjelasan bahwa terdapat ciri-ciri khusus berupa tato bergambar salib pada lengan kiri dan tanda operasi pada bagian punggung belakang sebelah kanan serta alat vital (penis) korban terdapat bekas sunat.

” Jadi, saya menjelaskan bahwa saat ditemukan kondisi kulit dari Korban sudah terkelupas sehingga ciri-ciri yang dijelaskan keluarga tidak dapat dipastikan.
Kemudian Wakapolsek menunjukan dokumentasi korban saat ditemukan dan diketahui benar bahwa pada alat vital korban terdapat bekas sunatan sesuai dengan penjelasan dari Ny. Ata Pattinama sehingga berdasarkan ciri-ciri tersebut maka Jenazah tersebut adalah suaminya,” kata Salatalohy

Terhadap temuan jenazah ini, maka pada pukul 19.45 Wit jenazah korban didoakan oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Pniel Bpk. Pdt. Erick Nanuru Teol untuk selanjutnya Jenazah dibawah dengan menggunakan Mobil Ambulance RSUD Saparua dengan mendapat pengawalan dari Personil Polsek Saparua menuju ke pelabuhan speed boat Negeri Porto .

Pada pukul 20.41 Wit Jenazah korban tiba di pelabuhan speed boat Negeri Porto dan kemudian diberangkatkan dengan menggunakan 1 (satu) unit speed boat menuju ke Negeri Haruku untuk dimakamkan oleh Keluarga (VFG)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top