Ragam

Mangrove Mati di Poka, Soselissa : Tujuan Awal Penanaman Mangrove Perlu Dikaji Ulang

sinarmaluku.com – Matinya ratusan mangrove di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Poka Kecamatan Baguala yang diduga akibat tercemar minyak, hingga kini masih menjadi perhatian serius Pemerintah dan elemen masyarakat di Kota Ambon.

Sekalipun matinya mangrove sudah melalui proses uji yang cukup panjang sesuai prosedur yang berlaku. Salah satunya pembuktian adanya pencemaran diarea mangrove telah dilakukan survei lapangan hingga pengambilan sampel dan hasil uji Lab pada Laboratorium Pusat Survey Geologi Bandung yang melebihi ambang batas. Namun, tidak berhenti sampai disitu, ada ide ide cemerlang yang hingga kini masih disumbangsikan sebagai bentuk kepedulian dalam merehabilitasikan kawasan mangrove secara baik dan berkembang.

Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Univeristas Pattimura (UNPATTI), Fanny Soselissa S.Hut.,M.Sc. mengatakan, matinya mangrove merupakan masalah seluruh warga Kota Ambon. Sehingga, sangat penting untuk duduk bersama guna membahas tentang apa tujuan awal merehabilitasi kawasan tersebut.

Ini penting, karena kalau tujuannya untuk menyelamatkan kawasan pesisir maka masih banyak kawasan pesisir yang lebih patut diselamatkan dalam arti yang sebenarnya. Mengingat, hampir seluruh area dikawasan tersebut sudah tercemar oleh minyak, sehingga sia sia jika kembali melakukan penanaman mangrove di area tersebut.

” Penting untuk duduk bersama dan mencari asal muasal kenapa area itu dijadikan penanaman mangrove. Tujuannya apa, sehingga area disitu ditanaman mangrove, sehingga dapat diketahui tujuan pentingnya penanaman mangrove di kawasan itu,” Jelasnya

Fanny menambahkan, terhadap kondisi mangrove saat ini masih dalam pantauan tim untuk terus mengamati perkembangan mangrove. ini penting, karena matinya mangrove itu tidak secara langsung tetapi secara bertahap dan perlahan yang mulai dari bagian akar.

Menurutnya, Kematian vegatasi mangrove ini dikarenakan kondisi zat pencemar (minyak) telah menutupi lentisel pohon mangrove sehingga mengganggu proses metabolisme vegetasinya seperti proses masuk keluar oksigen dan proses menyerap makanan dan zat-zat mineral dari dalam tanah.

Selain itu, kata Fanny kematian vegatasi mangrove oleh karena tumpahan minyak diidentifikasi telah terjadi selama beberapa bulan. Vegatasi mangrove merupakan vegetasi tersebut mati maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi zat pencemar tetap terkonsentrasi pada areal mangrove hal ini dapat dibuktikan ketika Tim Peneliti terjun langsung ke lapangan dimana substratnya semuanya mengandung minyak.

Mangrove merupakan jenis vegetasi pantai yang mampu hidup pada kondisi salinitas (kadar garam) yang tinggi dan mampu hidup dalam kondisi terendam pada pesisir pantai dan hidup pada kondisi lingkungan berlumpur (substrat lumpur). Fungsih dan manfaat mangrove ada 3 yaitu: fungsih dan manfaat ekonomi, biologi dan fisik.

Pada dasarnya mangrove merupakan jenis yang berfungsi untuk menjaga garis pantai. Terutama melindungi pantai dari abrasi pantai dan pencemaran pantai. Mangrove juga berfungsi meruduce zat-zat pencemar pada pesisir pantai. Sehingga mangrove merupakan jenis yang berfungsi melindungi pantai dari proses pencemaran yang terjadi

” Ini hasil laboratorium dan didukung dengan hasil kajian dan dilakukan bahwa ada kandungan minyak yang akibatkan mangrove mati. Namun tidak menjustifikasi siapa yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini, karena banyak aktivitas oleh kelompok kelompok disana, sehingga hal ini jadi tanggung jawab bersama untuk bagaimana menemukan solusi terbaik,” tutup Fanny

Fanny berharap, Pemerintah sebagai ujung tombak pengambil keputusan juga harus peduli lingkungan terutama harus menyadari bahwa kita sebagai hidup pada pulau dengan kategori pulau kecil dimana era global warming saat ini. Dimana, Pulau kecil diintai oleh masalah besar seperti kenaikan permukaan air, intensitas badai yang bertambah, abrasi pantai semakin meningkat dan jika dibiarkan maka imbasnya akan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal dikawasan pesisir juga fasilitas umum yang berada dikawasan pesisir sehingga diharapkan pemerintah bisa bergandeng tangan dengan warga untuk sama sama peduli pesisir.

” Warga pun harus diedukasi terkait fungsi dan manfaat hutan mangrove dan bagaimana warga bisa peduli terhadap sampah baik sampah rumah tangga pun sampah pada sekitar lingkungan tempat tinggal mereka,” Harapnya

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top