r. Dari Rapat Pengendalian Program KKBPK
sinarmaluku.com – Upaya Pemerintah untuk menurunkan angka Stunting di Kota Ambon terus dilakukan. Selain tindakan, juga tata cara memberikan pelayanan bagi masyarakat di kota ini.
Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse menegaskan, agar seluruh OPD di lingkup Pemerintah Kota Ambon tidak menggunakan cara Birokratis dalam hal pelayanan terhadap masyarakat.
Ini penting, sehingga mewujudkan kemitraan dalam mengembangkan inovasi positif dalam kemasyarakatan yang majemuk serta memanfaatkan pengetahuan dan kemajuan teknologi informasi.
“Berikan kontribusi nyata dan seutuhnya kepada masyarakat dengan mengutamakan kepentingan mereka diatas kepentingan pribadi, organisasi dan golongan,” ujarnya saat membuka rapat pengendalian program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) Kota Ambon, Rabu (1/3).
Ririmasse katakan, rapat yang dilakukan ini merupakan kegiatan yang sangat penting karena memberi kesempatan menyusun dan menyepakati berbagai kebijakan strategis dan langkah operasional program KKBPK guna mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi arah kebijakan pembangunan bidang PPKB antara pemerintah kota bersama mitranya.
Menurunnya angka kelahiran dan kematian yang disertai peningkatan usia harapan hidup dengan jangka waktu panjang akan berakibat pada perubahan struktur umur penduduk.
“Indonesia saat ini dihadapi pada situasi hampir sepertiga bayi yang lahir diproyeksi alami stunting. Masalah ini sudah kronis, perlu segera ditangani,” jelasnya.
Karena itu, Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DPPKB) dibantu OPD terkait harus mengambil langkah-langkah cepat dan strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Ambon.
Ririmasse mengaku, untuk menurunkan angka stunting bukan hal mudah, perlu kerja keras bersama dan harus ditangani serius karena stunting bukan hanya tentang gagal tumbuh fisik anak saja namun dapat mematikan seorang anak bahkan sebelum ia tumbuh dewasa, sebab berpengaruh pada kemampuan kognitifnya.
Ditambahkan, tahun 2023 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah menetapkan 12 lokus stunting sebagai upaya konvergensi 1-8 penurunan stunting.
“Diharapkan semua OPD lingkup Pemkot dan mitra kerja agar dapat bekerjasama, berkolaborasi menekan dan menurunkan angka stunting di Ambon, dengan target di 2024 turun dibawah 14 persen,” kuncinya.
Sementara itu, Kepala DPPKB Ambon, Welly Patty menyebut, pihaknya dan OPD lain dalam penanganan stunting dilakukan secara spesifik yang dimotori dinas kesehatan, serta sensitif (BKKBN, DLHP, Dinsos, DP3AMD, Dinas PUPR, Dinas PRKP).
“Harus kolaborasi bersama agar program konvergensi itu bisa kita padukan guna turunkan angka stunting di Ambon. Kita mulai dengan rapat KKBPK, kedepan ada rapat koordinasi percepatan penurunan stunting yang diketuai pa Sekkot, guna melihat konvergensi 1-8,” tutupnya. (***)
