sinarmaluku. com- Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) maupun Dinas Pertanian (Distan) harus proaktif dan agresif menjembatani semua cakapan dengan Kelompok Petani (Poktan), Bulog dan Maskapai berkaitan dengan stabilitasa barang dan stok pangan di pasar.
Jika tugas pokok dan fungsi tersebut tidak berjalan dengan baik dan inflasi masih tinggi, Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena tegaskan akan membentuk tim diluar Pemerintah Kota (Pemkot) untuk manage dan handle semua itu.
“Saya sudah tegaskan, kalau tidak berfungsi, saya bentuk tim dari luar (Pemkot),” ingatnya usai rapat koordinasi bersama Poktan, Bulog dan sejumlah Maskapai di Balaikota, Kamis (6/7).
Menekan laju Inflasi di Kota Ambon kata dia, Pemkot tidak bisa kerja sendiri. Karena itu diharapkan kerjasama dan dukungan Kelompok Petani (Poktan) di Kota Ambon, PT Bulog Maluku hingga Maskapai untuk membantu menekan laju inflasi.
Diketahui, sesuai rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Ambon yang mengalami inflasi yoy sebesar 6,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 118,67 per Juni 2023.
Wattimena katakan, untuk mensinergikan kerjasama dengan para pihak itu, Pemkot melakukan rapat koordinasi terbatas dan fokus pada suplai dan pengendalian sayur-mayur di pasaran, serta pangan lain.
“Ini semua yang memicu inflasi di Kota Ambon. Kita tidak bisa intervensi, tapi saya minta bantuan mereka (Maskapai-red). Minimal setiap bulan ada tiket promo yang diperbanyak sehingga juga turut menjaga harga tiket pesawat tidak terlalu tinggi,” urainya.
Selain itu kata Wattimena, mulai hari ini dan selanjutnya akan dilakukan penjualan beras, gula, terigu, telur ayam di pasar Mardika sebagai kios pengendali, guna menjaga instabilitas harga dan kelangkaan barang.
“Supaya masyarakat kalau perlu beras, tidak perlu beli lagi di Gudang Bulog, yang butuh biaya transportasi. Cukup mereka beli disana saja,” jelasnya.
Bahkan pihaknya bersama Satgas Pangan tambah Wattimena, akan tegas soal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Bulog khususnya. Tidak boleh ada permainan HET oleh para pihak yang tidak berwenang.
“Kita akan tindak. Satgas pangan akan melakukan pantauan rutin, didukung TNI-POLRI, Kejaksaan. Tidak boleh ada yang jual beras Bulog diatas HET. Karena itu pemicu inflasi,” tegasnya.
Demikian pula Pemkot menurutnya, akan memfasilitasi para petani agar langsung membawa sayuran-sayuran mereka dijual ke pasar tanpa melalui mekanisme panjang dan pedagang rentenir. Itulah yang akan membuat harga semakin mahal.
“Dinas Pertanian, Perindag harus proaktif jembatani semua cakapan itu sesuai tupoksi masing-masing, butuh kerja bersama. Saya sudah tegaskan, kalau tidak berfungsi, saya bentuk tim dari luar (Pemkot),” ingatnya lagi.
Sedangkan untuk pasokan Cabai, Pemkot sementara maksimalkan kerjasama dengan Pemkab Maluku Tengah (Malteng) agar tidak terjadi kekosongan stok.
“Saya sudah minta cek harga barang di semua pasar di Kota Ambon. Jadi misalnya harga cabai naik, segera datangkan cabai untuk intervensi. Jangan bertahan sampai seminggu, itu pemicu inflasi. Saya sudah minta Dinas teknis lebih agresif, jangan tunggu,” pungkasnya.
