Ragam

2023, Pertumbuhan Ekonomi di Maluku, Meningkat

Peningkatan angka pertumbuhan ekonomi Maluku untuk triwulan III tahun 2023, juga diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional untuk triwulan dan tahun yang sama, yakni hanya sebesar 4,94 persen (yoy).

“Jadi Pertumbuhan Ekonomi Maluku lebih tinggi dari triwulan dan angka tersebut juga lebih tinggi diatas pertumbuhan ekonomi nasional III tahun 2023 yang sebesar 4,94 persen,” tandas Hadi Basalamah, pada kegiatan coffee morning yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku, Senin (11/12/2023).

Menurut Basalamah, yang menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi di Maluku Triwulan III tahun 2023 sebesar 5,69 persen, yakni dari sektor pengolahan sebesar 30,42 persen, diikuti sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 13,84 persen, sektor konstruksi sebesar 7,79 persen, dan sektor pendidikan 7,72 persen.

Sementara kontribusi PDRB terbesar masih di dominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan sebesar 23,85 persen, sektor administrasi pemerintahan 21,35 persen, dan sektor perdagangan 13,71 persen.

“Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, maka pertumbuhan ekonomi di Maluku berada pada ranking 5 tertinggi, dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” tandas Basalamah.

Sementara itu ada satu sektor yang cenderung stagnan dan masih kurang berkontribusi bagi Pertumbuhan ekonomi Maluku yakni sektor industri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku, Anton A. Lailossa, pada kesempatan yang sama mengatakan ada beberpa faktor yang menjadi penyebab sektor industri mengalami stagnan khususnya bagi pertumbuhan ekonomi di Maluku, salah satunya sektor ini dengan skala besar memang tidak ada di Maluku.

Padahal sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Ini disebabkan karena sektor industri memiliki peranan untuk mengatasi masalah pengangguran dan terciptanya ekonomi berbasis agro industri yang bersifat padat karya.

“Sektor industri memang harus menjadi perhatian kita semua untuk dapat ditingkatkan pada tahun mendatang, karna sektor ini mempunyai peran besar vagina pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Kita jangan sampai terlalu bermimpi bahwa daerah ini misalnya harus miliki industri besar seperti misal industri pesawat. Tapi kita harus memulai dengan industri rumput laut, industri perikanan dan industri fiber yang saat ini mulai jalan di Maluku Tengah dan ada juga sektor industri kelapa dan cengkih. Ini harus menjadi perhatian seluruh stakeholder di Maluku,” tandas Lailossa.

Menanggapi hal ini Ketua TGPP Maluku, Hadi Basalamah mengatakan kedepan harus dipikirkan agar setiap kabupaten/kota di Maluku paling tidak memiliki satu sektor industri unggulan. Kalau hal ini bisa dilakukan maka pertumbuhan ekonomi di Maluku akan berkembang lebih pesat.

“Kita harus membangun satu industri, satu kabupaten dan kota. Bagaimana kita mendesain industri tersebut merupakan industri unggulan dari daerah itu. Tetapi yang harus penting juga memikirkan juga bagaimana memasarkan hasil industri itu, karena salah satu sumber pertumbuhan ekonomi adalah bagaimana ekspor harus lebih besar daripada impor,” tegas Basalamah. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top