Ragam

Kota Ambon Mengawal Kebenaran di Era Digital dengan Ekosistem Cek Fakta

sinarmaluku.com – Di tengah derasnya arus informasi di era digital, Kota Ambon bertekad untuk menjadi benteng pertahanan kebenaran dengan membangun ekosistem cek fakta yang kuat. Inisiatif ini diluncurkan sebagai upaya untuk melawan hoaks dan disinformasi yang semakin marak dan berpotensi memecah belah masyarakat.

Maka terkait hal itu, untuk mengembangkan ekosistem cek fakta yang baik di seluruh Daerah di Indonesia maka Tim Penelitian yang berasal dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Multi Media Nusantara, melakukan pengumpulan data pada Dinas Komunikasi Infomatika dan Persandian (Diskominfosandi), Kota Ambon.

Plt. Kepala Dinas Kominfosandi, Ronald H. Lekransy, menjelaskan, pengelolaan Informasi dan Komunikasi merupakan bagian konsep yang masuk dalam Rencana Strategi Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon.

Salah satu fungsi Command Center, menurut Lekransy, mencakup pemantauan dan peredaran informasi, terkait hal ini Pemkot Ambon menggunakan Call center, Sistem Omnichannel yang memungkinkan integrasi kanal sosial media Pemerintah Kota (Pemkot) ambon dalam satu Dashboard.

Ditegaskan juga bahwa semua bentuk misinformasi dan disinformasi di kota ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena memang melibatkan banyak stakeholders, baik Forkopimda, media, para kades/raja, tokoh – tokoh agama, sesepuh, dan kelompok – kelompok masyarakat.

” Dengan sistem ini, Command Center dapat menganalisis tren, mengidentifikasi masalah potensial lebih awal, dan memastikan komunikasi yang konsisten dan tepat waktu antara pemerintah dan masyarakat, melibatkan OPD teknis terkait karena sifatnya yang life chat,” ujarnya

Sementara itu, ketua tim penelitian Kamelia Dr. Camalia Pasanderen, yang merupakan Dosen Universitas Indonesia (UI) mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk membuat membuat satu model ekosistem cek fakta yang baik, dan menjadi contoh untuk berbagai daerah di seluruh Indonsia.

Disinggung terkait dengan alasan kota ini menjadi lokasi pengambilan data, dirinya mengungkapkan, secara fasilitas dan informasi, kota ini sangat representative.

“Sebetulnya kalau berbasis informasi dari bawaslu ada tiga Provinsi yang mempunyai Tingkat kerawanan konflik termasuk Propinsi Maluku. Nah, Diskominfo ini dipilih karena memang ada rekomendasi dan beberapa teman-teman jurnalis bahwa disini memiliki Command Center yang baik,” katanya sembari berharap, setelah proses ini berakhir dengan hasil yang baik, tentunya dapat berimplikasi pada iklim informasi disetiap daerah terkhususnya Provinsi Maluku dan Kota Ambon.

Untuk Diketahui, Tim ini beranggotakan tiga orang, yang diketuai oleh Camalia, bersama anggota Intan Primardini dan Jery Pandji Setianto, yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara di Serpong.

Tim ini diterima langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kominfosandi, Ronald H. Lekransy, dalam pertemuan di ruang rapat comment center lantai IV Gedung A, Balai Kota, Selasa, (17/9/2024).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top