sinar maluku. com – Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs. Edy Sumitro Tambunan, M.Si mengajak masyarakat di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, untuk tetap tenang dan menahan diri menyusul insiden yang mengakibatkan satu anggota polisi meninggal dunia, Aipda Husni Abdullah, Panit Intelkam Polsek Wahai, gugur akibat luka yang dialaminya dalam bentrokan antara warga Desa Sawai dan Dusun Rumah Olat pada Kamis (3 April 2025) sekitar pukul 10.00 WIT di perbatasan Negeri Sawai dan Negeri Masihulan.
Kepada sinarmaluku, Kapolda Maluku, mengatakan, saat ini Kapolres serta anggota lainnya masih bekerja utk mengamankan situasi agar kondusif

Upaya mediasi dan penyelidikan intensif tengah dilakukan untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut dan mengungkap motif di balik insiden tersebut.
Kapolda berharap, dukungan semua pihak untuk membantu menjaga keamanan sangat diharapkan, karena kami Polisi tidak bisa bekerja dengan sendiri tapi kami juga butuh kerjasama dari seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga Kamtibmas.

Informasi yang dihimpun sinarmaluku, Kejadian ini merupakan puncak dari serangkaian peristiwa. Pada Rabu (2 April 2025), Yahyaworiwun (32), Velmi Manuhutu (25), dan Anggara Okto Vianus Samasal (6) diserang oleh sekelompok pemuda Desa Sawai saat pulang membeli minyak Pertalite.
Ketiganya telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Wahai dengan Laporan Polisi LP/B/4/IV/2025/SPKT/POLSEK WAHAI/POLRES MALUKU TENGAH/POLDA MALUKU dan telah menjalani visum.
Ketegangan meningkat pada Kamis pagi, mengakibatkan bentrokan antara kedua pihak yang menggunakan senjata tajam seperti parang dan panah.
Dalam bentrokan ini, korban meninggal dunia dan Polisi saat ini masih menyelidiki kasus ini dan pelaku penyerangan masih dalam tahap penyelidikan.
.
