sinar maluku. com – Sebuah operasi penyelamatan yang menegangkan namun berakhir bahagia baru-baru ini dilakukan oleh Ditpolairud Polda Maluku.
Dimana, Sebanyak 11 nelayan yang mengalami musibah mati mesin di tengah perairan Laut Seram berhasil dievakuasi dengan selamat berkat kerja sama yang solid antara personel Polisi Airud dan tim penyelamat dari Basarnas Unit Bula.

Informasi yang dihimpun sinar maluku menyebutkan, Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 22 Mei 2025, dan menjadi bukti nyata komitmen aparat dalam menjaga keselamatan jiwa di laut.
Kronologi kejadian bermula dari laporan yang diterima mengenai sebuah kapal nelayan yang mengalami kerusakan mesin di perairan yang cukup berbahaya di sekitar Pulau Tujuh, Laut Seram.

Kondisi perairan yang dikenal cukup bergelombang dan arus yang kuat menambah tingkat kesulitan dalam operasi penyelamatan ini. Tanpa menunggu waktu lama, tim gabungan dari KP.XVI-2005 Ditpolairud Polda Maluku dan Basarnas Unit Bula langsung bergerak menuju lokasi kejadian.
Mereka berangkat dari pangkalan di Kobisadar, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, dengan perlengkapan dan peralatan yang memadai.
Perjalanan menuju lokasi yang dituju membutuhkan waktu dan ketelitian navigasi yang tinggi. Tim harus bernavigasi dengan cermat di tengah kondisi laut yang dinamis.

Setelah berjam-jam melakukan pencarian, sekitar pukul 17.42 WIT, kapal nelayan yang mengalami masalah tersebut akhirnya ditemukan di koordinat 2°26’54″S 129°06’00″E. Suasana lega menyelimuti tim penyelamat ketika mereka memastikan bahwa seluruh 11 nelayan di atas kapal dalam keadaan selamat, meskipun terlihat kelelahan dan ketakutan setelah berjam-jam terombang-ambing di tengah laut.
Proses evakuasi selanjutnya dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas Unit Bula, kapal nelayan yang mengalami kerusakan mesin ditarik menuju daratan.
Perjalanan menuju Desa Pasanea, Kecamatan Seram Utara Barat, menuntut keahlian dan kerjasama tim yang solid. Kondisi laut yang masih bergelombang menambah tantangan tersendiri dalam proses penarikan kapal tersebut.
Akhirnya, sekitar pukul 21.30 WIT, tim gabungan tiba di Desa Pasanea, membawa 11 nelayan yang telah diselamatkan dalam keadaan selamat. Mereka langsung mendapatkan perawatan dan penanganan medis untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap stabil.
Keberhasilan operasi penyelamatan ini merupakan bukti nyata dari sinergi yang kuat antara Ditpolairud Polda Maluku dan Basarnas dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Kecepatan respon, koordinasi yang efektif, dan kerja sama yang solid menjadi kunci keberhasilan operasi penyelamatan ini.
