Amboina

Masyarakat Dilarang Beribadah, Danlanud Menduga Ada yang Jadi Provokator

sinarmaluku.com – Komendan Lanud Pattimura, Kolonel Pnb. Andre Dhewo menduga kejadian adu mulut antara masyarakat dengan anggota TNI-AU terkait dugaan pelarangan beribadah merupakan permainan dari oknum provokator yang mencoba memprovokasi keadaan dengan menyatakan tentang adanya pelarangan dari pihak TNI untuk beribadah. Padahal tidak demikian.

Danlanud menjelaskan, kejadian yang terjadi tidak seperti yang diviralkan, karena yang terjadi adalah bukan soal melarang masyarakat untuk datang beribadah tetapi, soal penegakan aturan saat orang yang akan memasuki kawasan militer.

“Jadi, yang terjadi di depan pintu masuk Lanud Pattimura, tidak ada pihak Lanud Pattimura melarang untuk beribadah. Saya seorang Kristiani. Kedua tidak ada swiping didalam Gereja. Apa yang terjadi, bahwa selama beberapa bulan terakhir, kita mencoba menegakan aturan bagaimana seseorang memasuki suatu institusi militer, yaitu wajib berpakaian sopan dan rapi. Dalam hal ini, mohon tidak menggunakan sendal jepit dan celana pendek. Ini sudah dilakukan 3 bulan kebalakang,” Jelas Danlanud.

Menurut Danlanud, Jalinan baik oleh pihaknya bersama Gereja Efrata selama ini sangat baik. Namun, menurutnya, mengikuti aturan tentang bagaimana masuk ke institusi militer mungkin perlu dilihat kembali. Ini penting, karena dibutuhkan saling menghormati akan aturan yang ditetapkan.

Selama ini, hubungan kita dengan pihak Gereja Efrata, sangat baik. Tetapi mari kita sama-sama mengikuti ketentuan-ketentuan tentang bagaimana masuk ke institusi militer. Disini kita semua menghormati aturan-aturan itu. Mari saling menghormati, kita akan membantu apa fasilitas yang kita punya untuk membantu juga pihak Gereja melaksanakan kegiatannya,”tuturnya.

“Jadi, supaya masing-masing saling berjalan seiring dan tetap dalam koridor dan ketentuan yang berlaku maka menurut saya, kita bisa berdialog. Karena ajaran kita adalah ajaran cinta kasih. Saya yakin dengan itu semuanya akan baik,”tandasny

Selama ini, menurut Danlanud, hubungan kita dengan pihak Gereja Efrata, sangat baik. Tetapi mari kita sama-sama mengikuti ketentuan-ketentuan tentang bagaimana masuk ke institusi militer. Disini kita semua menghormati aturan-aturan itu. Mari saling menghormati, kita akan membantu apa fasilitas yang kita punya untuk membantu juga pihak Gereja melaksanakan kegiatannya,”tuturnya.

Pihaknya berjanji kedepan akan berupaya lebih baik lagi, dan akan lebih intens berkomunikasi, sebagaimana dilakukan pihak Lanud dengan Sinode.

“Intinya supaya masing-masing saling berjalan seiring dan tetap dalam koridor dan ketentuan yang berlaku. Pada prinsipnya menurut saya, kita bisa berdialog. Karena ajaran kita adalah ajaran cinta kasih. Saya yakin dengan itu semuanya akan baik,”tandasnya. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top