sinarmaluku.com – Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Universitas Pattimura ( IKAPATTI ) Ambon Agus Ufie menegaskan, Berdasarkan hasil laboratorium Pusat Survei Geologi Bandung menyimpulkan, matinya mangrove di kawasan PLTD Poka akibat adanya kadar minyak.
Namun, Agus menegaskan, matinya mangrove ini bukan murni akibat minyak dari PLN, ini penting dijadikan bahan pertimbangan karena disekitar area mangrove bukan hanya ada fasilitas pipa PLN melainkan ada juga usaha usaha dari kelompok lain yakni bengkel, perkapalan dan sebagainya.
Ketegasan ini disampaikan Agus usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I di Hotel Manise, Sabtu (17/12/2022)
Menurut Agus, Pemaparan materi berdasarkan hasil laboratorium adalah jelas dan tidak bisa dibantah oleh siapapun, dan bahkan tidak menyalahkan siapapun.
” Kita tidak menjustifikasi bahwa matinya mangrove karena tumpahan minyak PLN. Meskipun hasil laboratorium nyatakan bahwa matinya mangrove karena minyak. Karena sekali lagi saya tegaskan, aktivitas disitu bukan hanya PLN, tapi ada aktivitas masyarakat juga kelompok kelompok lain yang beraktivitas juga disitu, jadi bukan Ansi kesalahan PLN,” tegas Agus
Terhadap hasil lab ini kata Agus, IKAPATTI akan kembali melakukan rapat bersama pihak Brin, Pertamina, IKAPTTI, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Maluku juga RT RW dan Raja Desa Poka untuk membahas dan sekaligus mencari solusi bersama terkait kasus ini.
” Intinya kami tidak menyalahkan siapa siapa, dan untuk masalah lingkungan ini adalah tanggung jawab bersama. Untuk itu, kita akan rapat bersama pihak terkait untuk menyatu hati dan pikir guna mendapatkan solusi terbaik untuk kembali terciptanya lingkungan yang lebih baik, asri dan sehat,” Harap Agus (***)
