Ragam

Pemkot Terima Bantuan 20 Ribu Keping Blanko e-KTP

sinarmaluku.com-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Sekretaris Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Hani Syopiar Rustam pun menjawab hal itu dengan membantu 20 ribu keping blanko e-KTP bagi Dinas Dukcapil Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Pemberian bantuan 20 ribu keping e-KTP ini atas permintaan Pemkot Ambon melalui Dinas Dukcapil, yang mana telah diserahkan langsung Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri Hani Syopiar Rustam kepada Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse di Jakarta, Jum’at (24/3) pekan lalu.

Bantuan blanko e-KTP ini merupakan yang kesekian kalinya diberikan Ditjen Dukcapil Kemendagri ke Kota Ambon guna mempermudah dan perlancar pencetakan e-KTP bagi warga di Ibukota Provinsi Maluku itu.

Terakhir, baru bulan lalu sebanyak 6 ribu keping blanko e-KTP.

Sekkot Agus Ririmasse mengaku, pemberian bantuan 20 ribu keping blanko e-KTP ini untuk menjawab tuntutan masyarakat Kota Ambon yang masih ribuan orang belum memiliki e-KTP.

“Tentu diikuti dengan inovasi atau terobosan yang dilakukan oleh Pemkot Ambon melalui Dinas Dukcapil terutama didorong Sekkot Ambon untuk memberikan hak warga negara berupa e-KTP kepada masyarakat Kota Ambon,” jelasnya, Minggu (26/3).

Dengan diterimanya bantuan ini, diharapkan Ririmasse, pelayanan administrasi kependudukan khususnya e-KTP pada Dinas Dukcapil Kota Ambon dapat berjalan secara baik dan maksimal, sebab ketersediaan blanko e-KTP saat ini sangat mencukupi.

“Dan tidak ada alasan lagi untuk dinas Dukcapil bilang bahwa blanko e-KTP kosong, karena ini jumlahnya banyak, 20 ribu keping. Apalagi bulan lalu baru diberikan lagi 6 ribu oleh Kemendagri,” tegasnya.

Karena itu ditegaskan, hal penting yang harus dilakukan Dinas Dukcapil adalah masifkan lagi kegiatan jemput bola e-KTP ditengah-tengah masyarakat. Sehingga warga kota Ambon yang belum perekaman dan cetak e-KTP bisa langsung mendapat haknya itu langsung di lapangan tanpa harus ke kantor Dukcapil.

“Nanti juga kan kedepan akan dilakukan aktivasi Identitas Digital Kependudukan (IDK). Yang mana semua orang tidak lagi akan kantongi fisik KTP tapi sudah bisa migrasi ke KTP digital pada Handphone masing-masing melalui aplikasi dan akses lewat barcode,” pungkas Ririmasse.

Diketahui sebelumnya, Puluhan ribu warga kota Ambon hingga saat ini belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Padahal pemberlakuan e-KTP secara nasional sudah berlangsung lima tahun terakhir. Data itu diketahui Dukcapil Kota berdasarkan rekapitulasi dari pusat.

“Jumlah tersebut lumayan banyak. Mereka itu tercatat sebagai penduduk diatas 17 tahun atau yang sudah wajib memiliki KTP tetapi belum melakukan rekaman,” terang Plt Kadis Dukcapil Kota Ambon Hanny Tamtelahitu di Ambon, Selasa (7/2/23).

Diakuinya, desa yang warganya tercatat paling banyak belum melakukan perekaman e-KTP yaitu Desa Batumerah Kecamatan Sirimau. Karena memang dilihat dari populasi, merupakan wilayah paling banyak jumlah penduduknya di Ibukota Provinsi Maluku ini.

“Paling banyak di Batumerah karena penduduknya memang banyak. Sisanya tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon. Tapi bukan saja warga penduduk diatas 17 tahun, ada juga pemilih pemula yang jumlahnya tidak sebesar warga wajib e-KTP,” jelas Hanny.

Dukcapil sebutnya, terus melakukan upaya untuk mendorong ribuan warga itu untuk melalukan perekaman. Termasuk sistem jemput bola massif dilakukan setelah aktivasi identitas kependudukan digital. Mengingat tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 sudah mulai berjalan tahun ini.

“Kami upayakan di tahun ini. Karena data itu kan kami dapat juga dari hasil rekapitulasi dari pusat sehingga diupayakan untuk harus kami menyelesaikan. Karena ini merupakan hak pilih masyarakat kota Ambon untuk Pemilu 2024,” terang Hanny.

“Jadi kita berupaya memang. Sudah ada agenda, setelah kita melakukan aktivasi identitas kependudukan digital, kita lanjutkan dengan jemput bola. Sudah dibuatkan jadwal untuk turun ke desa – desa,” sambungnya.

Diharapkan masyarakat menggunakan kesempatan ini untuk melakukan perekaman supaya dapat memperoleh KTP elektronik. Karena itu yang akan dipakai sebagai syarat utama untuk menggunakan hak pilih, setelah datanya teraktivasi secara digital.

“Memang kembali dari kesadaran masing masing. Yang banyak ini kan bukan penduduk pemula tapi penduduk sudah dewasa tapi belum melakukan perekaman sehingga e-KTP belum dikantongi,” harap Hanny.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top