sinarmaluku.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menerapkan masa tanggap darurat selama dua pekan atau 14 hari atas terbakarnya 7 rumah warga di kawasan Air Mata Cina (Amaci) Ponegoro Kelurahan Urimesing Kecamatan Nusaniwe, 24 April 2023.
Masa tanggap darurat itu ditindaklanjuti dengan pendirian tenda pengungsian di kawasan tersebut oleh pemerintah bagi korban pengungsi yang jumlahnya puluhan jiwa dari 6 kepala keluarga (KK).
Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena menyebut, penanganan bencana sudah pasti dan jelas dilakukan Pemkot Ambon dengan penanganan tanggap darurat 14 hari. Dimana semua OPD teknis sudah tahu tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).
“BPBD biking apa, kesehatan bking apa, Dinas Sosial, Perkim pun demikian. Itu yang masing-masing harus ditindaklanjuti selama masa tanggap darurat dan selanjutnya,” tandasnya didampingi sejumlah pimpinan OPD saat meninjau korban kebakaran Amaci, Rabu (26/4).
Pemkot kata Wattimena datang ke TKP selain mengecek kebutuhan para korban tetapi juga untuk memberikan semangat kepada mereka. Sebab namanya bencana seorang pun tidak dapat menduganya.
“Dia bisa datang kapan saja, kena siapa saja.
Yang paling penting adalah Pemkot dalam tanggungjawab untuk penanganan darurat bencana ini bisa melakukan tugas dengan baik,” urainya.
Termasuk sambung Wattimena, nanti Pemkot akan membantu pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) untuk ijazah, akte kelahiran, kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK) para korban kebakaran.
“Itu semua menjadi tanggungjawab dinas terkait Pemkot yang tidak bisa diabaikan, sebagai bagian perhatian dan kepedulian negara, Pemkot kepada warga kota yang jadi korban kebakaran,” urainya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Ambon Nurhayati Jasin mengaku, masa tanggap darurat selain dibangunnya tenda pengungsi, tetapi juga suplai makanan siap saji sejak bencana kebakaran terjadi hingga hari ini atau 3 hari.
“Di hari ketiga ini, kita juga akan bawa mereka punya bahan-bahan tanggap darurat berupa beras, ikan kaleng, mie instan, minyak goreng, kasur, makanan siap saji dari Kemensos, kompor, wajan, panci,” ulasnya saat dihubungi via seluler.
Menyoal data pasti korban kebakaran, Jasin katakan, hingga terkini dari 7 rumah yang terbakar, terdapat 5 KK dengan 24 jiwa dan 4 balita. Namun Balita tidak mendapat makanan tambahan tapi sama dengan anak kecuali bayi.
