sinarmaluku.com – Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Attapary menduga bahwa Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi Maluku telah memasukkan laporan pertanggungjawaban fiktif terhadap dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku sebesar Rp2,5 miliar yang tertera pada Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Gubernur Tahun Anggaran 2022.
“Anggaran sebesar Rp 2,5 M merupakan dana hibah Pemprov Maluku untuk Kwarda Pramuka Maluku namun komisi belum mengetahui anggaran itu didapati melalui dinas mana sebab saat rapat bersama OPD yang bermitra dengan Komisi IV tidak ada yang hadir,” ujar Attapary, Rabu (19/7/2023).
Yang lebih mengherankan lagi, sebagian besar pengurus Kwarda Pramuka Maluku tidak mengetahui adanya kegiatan yang menggunakan anggaran tersebut.
Dan hasil konfirmasi komisi dengan pengurus didapati informasi bahwa dana tersebut hanya diketahui oleh Ketua Kwarda Pramuka Maluku dan bendahara saja dan tidak melibatkan pengurus dalam mengelola anggaran tersebut.
“Melalui penjelasan mereka diketahui jika anggaran tersebut hanya dikelola oleh ketua kwarda Pramuka Maluku dan bendahara, tetapi tidak dalam institusi Kwarda. Sehingga mereka mengakui tidak ada kegiatan yang dilakukan tetapi ada pertangungjawaban,” jelas Attapary.
Selanjutnya tambah Attapary, Komisi IV telah menyurati dinas-dinas terkait untuk hadiri rapat di ruang komisi. Sayangnya undangan komisi yang dilayangkan dibalas dengan ketidakhadiran satupun OPD.
Padahal langkah yang dilakukan Komisi IV agar bisa mengetahui program dan kegiatan yang dibelanjakan dengan anggaran hibah sebesar Rp 2,5 M bisa terjelaskan.
Akibat belum terkonfirmasinya asal sumber OPD yang memberikan anggaran hibah bagi Kwarda Pramuka Maluku, Komisi IV telah memasukan pertanyaan dalam Daftar Infentaris Masalah (DIM) agar dijawab Tim Anggaran Pemerintah Daerah Maluku.
“Selanjutnya, Komisi IV akan memanggil ketua Kwarda Pramuka Maluku guna dimintakan penjelasan terkait penggunaan anggaran hibah pemerintah daerah sebesar Rp 2,5 M agar masalah ini menjadi jelas,” ujar politisi PDI Perjuangan ini. (***)
