Ragam

PLTU Tidore Resmi Luncurkan Komersial Co-firing dengan Serpihan Kayu

sinarmaluku.com – PLTU Tidore secara resmi mengumumkan peluncuran komersial coffering dengan serpihan kayu (Woodchip) (4/10)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidor, Maluku Utara ini merupakan tahap awal sebagai rekomendasi dari pusat penelitian dan pengembangan ketenagalistrikkan PT PLN. Proses ini dengan cara mencampurkan 5% serpihan kayu dengan batubara.

Acara penting ini disaksikan oleh bapak Klais Djojobo sebagai MSB Operasi Pembangkitan PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah MMU dan juga dihadiri perwakilan PLN UPK Maluku, Pusat Penelitian dan Pengembangan PLN, PLN Energi Primer Indonesia, PT PLN Nusantara Power dan PT PJB service.

Assisten Manager Enjinering, Awal. Kuriawal dalam rilis yang diterima redaksi menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore, Maluku Utara, merupakan aset penting dalam portofolio pembangkit listrik milik PT.PLN (Persero).

PLTU Tidore ini dikelola dengan dengan Andal, oleh PT PLN Nusantara Power dan dioperasikan oleh PT. PJB Service, Penyedia jasa operasional, dan pemeliharaan pembangkit listrik yang profesional.

Dikatakan, Pembangkit ini menggunakan bahan bakar batu bara dengan kalor rendah, atau yang dikenal sebagai “low rank coal” dengan nilai kalor sekitar 4000 kcal/kwh

Bahkan kata dia, Di PLTU Tidore pembangkit ini mengandalkan jenis boiler stoker yang memiliki karakteristik unik dan fleksibilitas dalam pemilihan bahan bakar produksi abu yang minimal, kemampuan merespon perubahan beban secara cepat dan kapasitas untuk membakar bahan bakar dalam jumlah besar secara bersamaan.

Serta kata dia, keunggulan dari boiler stocker ini menggunakan memungkinkan untuk menjelajahi potensi.

Selain itu kata dia, untuk Co – firing Menggunakan biomassa mengingat ketersediaan limbah biomassa di sekitar wilayah provinsi Maluku Utara yang cukup banyak.

Selain itu, Awal menjelaskan, Co-firing merupakan, praktik mencampurkan biomassa organik organik seperti cangkang kelapa, cangkang pala cangkang kenari cangkang sawit cangkang kemiri serpihan kayu dan berbagai jenis limbah organik lainnya dengan batubara dalam berbagai presentasi mulai dari 5% hingga 100% saat ini PLTU Tidore dan telah mengadakan uji coba co-firing menggunakan beberapa jenis biomassa dalam kolaborasi dengan pusat penelitian pengembangan ketenaga listrik.

Hasil uji coba co – firing ini kata dia, menunjukkan bahwa biomassa serpihan kayu (Woodchip)sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan co-firing di PLTU Tidore. Serpihan kayu yang diuji di PLTU Tidore memiliki nilai kalor mencapai 3873,31 kcal /kg bahkan pada tingkat campuran 10% biomasa.

Lebih lanjut Awal menjelaskan, PLTU Tidore masih memperoleh serpihan kayu (woodchip) dari lahan seluas 8 hektar yang dimiliki oleh PLTU itu sendiri, dan direncanakan lahan tersebut akan digunakan untuk penanaman pohon kaliandra merah sebagai sumber biomassa untuk co- firing di masa depan.

Hingga kini, sudah ada sebanyak 1500 bibit kalian Kaliandra merah yang ditanam dari total 7500 dimulai sejak bulan Mei 2023 yang lalu.

” Kami berharap, dengan adanya implementasi co-firing kami berharap dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kontribusi Energi Terbaru atau (EBT) yang akan membantu menjaga lingkungan tetap berkelanjutan kami juga berharap dapat membangun hubungan yang berkelanjutan dengan pemasok biomassa serpihan kayu agar pasokan energi hijau Kami tetap berjalan lancar dan produktif,” Harapnya

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top