sinarmaluku. com – Sebanyak 136 desa di Provinsi Maluku hingga tahun 2024 masih belum menikmati akses listrik.
Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat antara General Manager PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula, dengan Komisi II DPRD Provinsi Maluku.
Tuhuloula menjelaskan kendala geografis dan anggaran menjadi tantangan utama dalam upaya elektrifikasi desa-desa terpencil dan terluar tersebut.
Olehnya, PLN telah merancang program bertahap untuk menyelesaikan masalah ini. Target penyelesaiannya adalah tahun 2027 dengan rincian: 50 desa dialiri listrik pada tahun 2025, 42 desa pada tahun 2026, dan 44 desa pada tahun 2027.
Prioritas penyaluran listrik kata dia, didasarkan pada kesiapan infrastruktur, jumlah penduduk, dan pertimbangan teknis.
Atas data yang disampaikan pihak PLN, maka Komisi II DPRD Provinsi Maluku menyatakan komitmennya untuk mengawal program ini, dan menekankan pentingnya listrik bagi pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat.
Terhadap hal ini, DPRD meminta transparansi dari PLN terkait progres pembangunan dan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menghindari hambatan birokrasi.
Ini penting, karena Tantangan geografis berupa pulau-pulau kecil, wilayah pegunungan, dan daerah terpencil dengan akses jalan terbatas, serta besarnya anggaran yang dibutuhkan, menjadi perhatian bersama.
PLN juga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan elektrifikasi desa di Maluku secara menyeluruh.
