sinar maluku. com – Aksi tawuran antar kelompok pemuda di Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, kembali terjadi sekitar pukul 22.50 WIT, pada Jumat (9/5)
Peristiwa yang melibatkan pemuda RT 002 RW 06 dan pemuda RT 005 RW 06 serta RT 006 RW 06 di depan Asmil OSM Wainitu, Jalan Nona Saar Sopacua, ini mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas umum dan pribadi.

Informasi yang dihimpun sinar maluku menyebutkan, Saksi Ny. Teda Noya (50), tawuran dipicu oleh aksi saling serang kedua kelompok. Awalnya, kelompok pemuda RT 002 RW 06, berbekal besi dan kayu balok, menuju ke lokasi berkumpulnya pemuda RT 005 dan RT 006. Hal ini kemudian memicu aksi saling lempar batu.
Kehadiran polisi dari Polsek Nusaniwe sekitar pukul 23.00 WIT untuk membubarkan massa tidak membuahkan hasil signifikan karena jumlah massa terus bertambah. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi. Sekitar pukul 23.10 WIT, aksi lempar batu mereda, dan massa dari kedua kelompok kembali ke wilayah masing-masing.
Pantauan sinar maluku, sekitar pukul 23.15 WIT, personel Polresta Ambon tiba di lokasi kejadian dan melakukan penyekatan. Namun, akses Jalan Nona Saar Sopacua sempat terhambat karena massa dari RT 005 RW 06 memprotes tindakan polisi yang dianggap tebang pilih dalam penggunaan gas air mata. Situasi kembali kondusif sekitar pukul 23.44 WIT setelah polisi berhasil membujuk warga untuk pulang.
Kerusakan akibat tawuran meliputi, satu unit tempat penjualan BBM milik Ny. Teda Noya (rusak ringan), satu unit mobil (pecah kaca), satu unit sepeda motor Honda Blade DE 4283 LV (rusak berat), dan pangkalan ojek (rusak ringan). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kapolsek Nusaniwe, AKP John Anakotta ketika dikonfirmasi sinar maluku menghimbau Kepada seluruh warga di kecamatan Nusaniwe khusus di Kelurahan Wainitu, khususnya RT 002 RW 06 dan RT 005/006 agar menahan diri dan tidak terprovokasi untuk terlibat dalam aksi kekerasan atau tawuran. Peristiwa kekerasan yang terjadi beberapa harus menjadi pelajaran berharga.
Olehnya, Mari kita jaga keamanan dan ketertiban lingkungan kita bersama. Segala bentuk pelanggaran hukum akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku. Kerjasama dan komunikasi yang baik antar warga sangat penting untuk mencegah konflik serupa terulang kembali.
“Kita sudah melakukan tugas dan tanggung jawab semaksimal mungkin namun semuanya kembali ke pribadi anak anak dan orang tua karena polisi kerja keras namun jika tidak dibantu dengan kerja sama masyarakat maka yang dilakukan sia sia, ” Tandas Anakotta

Anakotta menambahkan, kedepannya pihak kepolisian akan mengupayakan rekonsiliasi dan musyawarah bagi semua pihak yg terkait bersama sama toga, tomas agar kejadian kejadian ini tidak terulang lagi serta menghimbau pihak kepolisian masyarakat untuk bisa menahan diri menjaga situasi kamtibmas kondusif di masyarakat.
