Amboina

Mega Proyek Bendungan Way Apu Ditargetkan Rampung 2023

sinarmaluku.com – Mega proyek Bendungan Wae Apu di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, ditargetkan akan rampung pada Oktober 2023.
Target ini disampaikan Kepala BWS Provinsi Maluku, Marca Ibu kepada wartawan disela sela kunjungan pengawasan Komisi III DPRD Maluku ke Buru, Rabu (8/6/2022)

Bendungan dengan kapasitas tampung 50,05 juta M3 tersebut, dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,08 triliun terbagi menjadi dua paket, yakni paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun oleh PT Pembangunan Perumahan–Adhi Karya KSO progresnya mencapai 24,4 %.

Meski demikian, Marva mengaku, pengerjaan bendungan tidak normatif karena mengalami keterlambatan 2, 5 tahun. Ini disebabkan, kondisi covid-19 yang dialami sehingga berdampak bagi para pekerja bendungan.

” Jadi kalau mau melihat dari standar defiasi dari awal kita yang kelola dengan Kontrak sampai 2022. Namun dengan kondisi Covid, kita berusaha untuk diperpanjang kontrak dan mendapatkan tambahan dua tahun. Artinya sampai tahun 2024. Namun kita akan berupaya mendapatka infonding ya padaoktober 2023,” kata Marva

Pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun oleh PT Hutama Karya-Jakon KSO progresnya mencapai 25,5 %. Sedangkan supervisi pembangunan bendungan senilai Rp 76 miliar oleh PT Indra Karya.

Bendungan Way Apu membendung Sungai Way Apu dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektare merupakan tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektar.

Apabila sudah beroperasi, Bendungan Way Apu diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar antara lain tersedianya air irigasi seluas 10.000 hektare, tersedianya air baku dengan debit 0,5 M3/detik, mereduksi banjir sebesar 557 M3/detik, dan sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.

Selain itu, Bendungan Way Apu yang terletak di dua kecamatan Kabupaten Buru Provinsi Maluku, yaitu di Desa Wapsalit Kecamatan Lolong Guba dan Desa Wea Flan Kecamatan Wae Lata dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 8 megawatt yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah

Marva menambahkan, Dua konsorsium terlibat dalam pembangunan bendungan tersebut yakni PT Hutama Karya (Persero) bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

Mega proyek tersebut dibagi dalam 2 paket pekerjaan yakni paket 1 atau bendungan utama (main dam) dan paket 2 saluran pelimpah (spillway) dan fasilitas lainnya.

Paket 2 sendiri total nilai kontraknya mencapai Rp 1,013 trilun bersumber dari APBN Tahun 2017-2022

” Saya berharap pada saat penimbunan nanti cuaca tidak hujan sehingga prosesnya berjalan lancar. Lebih dari itu, kerjasama yang baik juga selalu terlihat dari antusias masyarakat dan pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten dalam menopang pekerjaan yang sementara terlaksana,” (VFG)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top