sinarmaluku.com – Direncanakan, Senin (3/4) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku mengirimkan beberapa sample terkait matinya ratusan ikan akibat jatuhnya kontener di perairan Namlea Kabupaten Buru yang diduga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Sample tersebut adalah ikan, air laut dan jejeran air dari kontener.
Rencana ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Roy Syauta di ruang kerjanya, kemarin
Syauta mengatakan, Berdasarkan ciri ciri dari sampel yang diambil, ada dugaan kandungan B3 yang mengarah ke Sianida. Namun, untuk memastikan dugaan itu maka uji lab adalah satu satunya langkah akurat untuk membuktikannya.
” Kita punya Tim ahli yang menguji sampel itu dan selanjutnya Sampel itu juga akan dikirim ke Makassar sebagai laboratorium yang terakreditasi dan memang dari sisi legalitas, beberapa balai yang punya akreditasi ada,” tetapi parameter parameter itu belum semua bisa diuji, maka kita lebih memilih ke Makassar,” Jelas Syauta
Syauta menjelaskan, pihaknya telah melakukan tanggung jawab sesuai prosedur dengan cepat. Dimana, DLH Maluku telah melakukan langkah kordinasi dengan DLH Kabupaten Buru, serta pihak kepolisian untuk membantu menyelidiki kasus ini.
Bahkan, DLH telah menerjunkan tim ahli Prof. Yus Malle untuk pengambilan dan pemetaan untuk di kirim ke Makassar untuk proses uji lab.
Selanjutnya kata Syauta, DLH Maluku terus melakukan pemantauan terhadap situasi sampai pada waktunya hasil lab uji sample diterima dan kemudian akan ditindaklanjuti.
Ditanya soal pemilik kontener, Syauta katakan nama yang tertera dalam identitas pengirim barang yang diterima pihak Pelni dikantongi dan pemiliknya hingga kini masih dalam pencaharian polisi
” Ada nama yang tertera dan polisi masih terus menyelidiki pemiliknya,” tegas Syauta
Syauta juga menghimbau semua masyarakat yang berada di Kabupaten Buru dan sekitarnya untuk sementara tidak mengkonsumsi ikan. Hal ini demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
” Maka itu jangan dulu makan ikan, kami masih terus proses dan kami juga butuh kerjasama masyarakat, ini sebagai bentuk langkah menjaga diri sendiri dan keluarga” harapnya (***)
