sinarmaluku.com – Persidangan Klasis Pulau Ambon ke-55 digelar, Minggu (25/2/2024).
Pembukaan sidang berlangsung di Gedung Gereja Nehemia yang diawali dengan ibadah dan dilayani oleh Pdt. John Ruhulesin. Ruhulesin dalam pesan Injil dari pembacaan Mazmur 31:1-24 mengatakan, lamentasi ditulis oleh Daud.

Dimana, Mazmur ini menggambarkan penderitaan dan kesulitan yang dialami Daud, namun juga menunjukkan harapan dan kepercayaannya kepada Tuhan.
Dalam ayat-ayat awal, Daud menyatakan bahwa ia berlindung kepada Tuhan dan memohon agar tidak mengalami malu. Ia meminta agar Tuhan mendengarkan dan melepaskan dirinya dari kesulitan yang sedang dialaminya.
Daud mengungkapkan kerinduannya kepada Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan yang aman. Bahkan kata Ruhulesin, diayat selanjutnya Daud mengeluhkan penderitaan yang dialaminya. Ia merasa terbuang dan diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, Daud tetap berharap kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya.
Ia menyadari bahwa Tuhan adalah Allah yang setia dan berbelaskasihan. Mazmur ini juga menggambarkan rasa syukur Daud kepada Tuhan atas penghormatan dan kasih-Nya. Daud mengakui bahwa Tuhan mendengarkan doanya dan memberikan pertolongan-Nya.
Ia mengajak semua orang yang dikasihi Tuhan untuk mengasihi-Nya dan memuji-Nya. Olehnya ada empat harapan yang disampaikan.
Pertama, bahwa Harapan dalam kesulitan Mazmur ini mengajarkan gereja untuk berharap kepada Tuhan dalam situasi kesulitan dan penderitaan. Seperti yang dinyatakan oleh Daud dalam mazmur ini, Tuhan adalah tempat perlindungan yang aman dan setia. Gereja diajarkan untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.
Kedua, Harapan dalam doa: Mazmur 31 mengajarkan gereja untuk berharap kepada Tuhan melalui doa. Daud memohon kepada Tuhan agar mendengarkan doanya dan melepaskan dirinya dari kesulitan. Gereja diajarkan untuk mempercayai bahwa Tuhan mendengar doa mereka dan memberikan pertolongan-Nya. Doa menjadi sarana untuk mengungkapkan keluh kesah, kebutuhan, dan harapan kepada Tuhan.
Ketiga, Harapan dalam pertolongan Tuhan: Dalam mazmur ini, Daud mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang setia dan berbelaskasihan. Ia bersyukur kepada Tuhan atas penghormatan dan kasih-Nya. Gereja diajarkan untuk memiliki harapan dalam pertolongan Tuhan. Meskipun mungkin menghadapi kesulitan dan tantangan, gereja percaya bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan, penghiburan, dan pemulihan.
Keempat, Harapan dalam kasih dan pengampunan Tuhan: Daud mengakui bahwa Tuhan mengasihi umat-Nya dan memberikan kasih dan pengampunan. Gereja diajarkan untuk berharap dalam kasih dan pengampunan Tuhan. Mazmur ini mengingatkan gereja bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh belaskasihan dan siap untuk mengampuni dosa-dosa mereka. Gereja diajarkan untuk mengandalkan kasih dan pengampunan Tuhan dalam hidup dan persekutuan mereka.
Hadir dalam Pembukaan persidangan Klasis yakni Pj. Walikota Ambon, Pimpinan TNI/Polri, MPK/MPH Sinode, Anggota DPR RI Ibu Novita Anakotta.
Peserta persidangan terdiri dari para Ketua Majelis Jemaat, Pendeta Jemaat, Utusan Majelis jemaat 25 Klasis Kota Ambon.
