sinarmaluku.com – Kabar gembira datang dari sektor jasa keuangan di Maluku. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku, sektor ini menunjukkan kinerja positif dan stabilitas yang terjaga pada Juli 2024. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan kredit perbankan yang signifikan, peningkatan aktivitas di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan tren positif di pasar modal.
Kepala OJK Maluku, Andi Muhammad Yusuf menjelaskan, Kredit Perbankan Meningkat Signifikan: Penyaluran kredit perbankan di Maluku mencapai Rp23,32 triliun pada Juli 2024, tumbuh sebesar 7,82 persen secara tahunan (yoy).
Dikatakan, Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan kredit di berbagai sektor, terutama sektor UMKM yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,42 persen yoy.
Kredit Investasi juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 40,04 persen yoy. IKNB dan Pasar Modal Tunjukkan Tren Positif: Sektor IKNB di Maluku juga menunjukkan kinerja yang positif. Piutang Perusahaan Pembiayaan tumbuh 17,49 persen yoy menjadi Rp1,39 triliun.
Selain itu kata Yusuf, industri Fintech Peer-to-Peer Lending (P2P Lending) mencatat pertumbuhan yang signifikan dengan akumulasi pinjaman naik 55,95 persen yoy menjadi Rp1,303 miliar. Di sisi lain, sektor pasar modal di Maluku juga menunjukkan tren positif.
Dimana, Jumlah investor meningkat 65,66 persen yoy menjadi 48.478 Single Investor Identification (SID). Nilai transaksi saham juga tumbuh 130,13 persen yoy menjadi Rp1,32 triliun. OJK Maluku Terus Dorong.
Lebih dari itu Yusuf menambahkan, Literasi dan Inklusi Keuangan: OJK Maluku bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) terus aktif menggencarkan edukasi keuangan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan. Sebagai langkah konkret, OJK Maluku meluncurkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) pada 22 Agustus 2024.
