Ragam

BPOM Lidik Keracunan Pangan di Benteng, Dugaan Kuat Kontaminasi Kuman

sinar maluku. com – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon tengah gencar menyelidiki kasus keracunan pangan yang menimpa belasan warga Benteng pekan lalu. Dugaan kuat mengarah pada kontaminasi kuman sebagai penyebabnya.

Kepada sinarmaluku, Kepala BPOM, Tamran Ismail, S.Si., MP, menyatakan sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk uji lebih lanjut.

Dimana untuk Hasil pengujian diperkirakan selesai dalam seminggu untuk dapat menentukan jenis kuman dan tingkat bahayanya.

Hal ini membutuhkan waktu lama dikarenakan tahapan pengujian melalui tahapan inkubasi, dan waktu inkubasi ini bervariasi tergantung pada jenis kuman yang dicurigai sehingga bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.

Lebih lanjut kata Tamran, Tretmen yang dilakukan merupakan serangkaian proses yang berurutan. Dimana, setiap tahapan harus dilakukan secara teliti dan membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan hasil yang akurat.

Menurutnya, Analisis awal menunjukkan kemungkinan bakteri Salmonella spesies dan Staphylococcus aureus sebagai penyebabnya keracunan tersebut.

“Kemungkinan keracunan akibat kuman ini kami lihat dari gejala dan sakitnya, namun untuk memastikannya kita menunggu hasil. Lab, ” Kata Mantan Kepala BPOM Kupang ini

Tamran mengaku, sesuai prosedur standar operasional (SOP) menyaratkan pelaporan kasus harus melalui tahapan melalui Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) terlebih dahulu, setelah itu akan ditindak lanjuti melalui proses pengujian oleh BPOM.

Namun, untuk kasus ini, kata dia, BPOM langsung turun tangan setelah menerima laporan guna mempercepat investigasi dan mencegah meluasnya dampak keracunan.

“Jadi, investigasi awal menunjukkan lebih dari dua orang yang mengonsumsi makanan dari sumber yang sama mengalami gejala serupa. Maka, Dinas Kesehatan Kota akan menentukan status Kejadian Luar Biasa (KLB) berdasarkan perkembangan situasi, ” Kata mantan Kepala BPOM Kota Kupang ini.

Farhan berharap, Kejadian ini hendaknya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya keamanan pangan. Ini penting, sehingga kita semua dapat belajar dari pengalaman dan bersama-sama membangun sistem keamanan pangan yang lebih baik.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

To Top