sinar maluku. com – Suasana duka pasca bentrok antar warga Negeri Tulehu dan Negeri Tial diwarnai oleh tindakan nyata kepedulian dari pihak kepolisian. Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau Lease, AKBP Dr. Yoga Putra Prima Setya, S.I.K., M.I.K., langsung mengunjungi para korban yang dirawat di Rumah Sakit Leimena dan Rumah Sakit Bhayangkara Tantui Ambon pada Rabu pagi. Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan dan solidaritas kepada para korban dan keluarga yang tengah berduka.
Rombongan Kapolresta tiba di RS Leimena sekitar pukul 09.35 WIT dan langsung menuju ruang operasi di lantai 3. Di sana, beliau bertemu dengan salah satu korban dari Negeri Tial, Sdr. Sukiran Lestaluhu, yang tengah bersiap untuk menjalani operasi. Kapolresta memberikan dukungan moral dan doa sebelum Sdr. Sukiran masuk ruang operasi.

Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Maluku Tengah, Bpk. Mario Lawalata, serta pejabat kepolisian lainnya seperti Kabag Ops Polresta Ambon Kompol Johanis Titus, S.AP, Kasat Intelkam Polresta Ambon AKP. Julkisno Kaisupy, Kapolsek Teluk Ambon IPTU M Maulana Dicky, S.Tr.K., Kapolsek Salahutu IPTU Aris, Danramil Salahutu Lettu Inf. Hamhek Lumamully, Camat Salahutu Bpk. Fadly Tuaritta ST, Raja Negeri Tulehu Bpk. Uriang Ohorella, dan Pj. Negeri Tial Bpk. Awal Tuaritta. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi dan kepedulian dari berbagai pihak dalam meringankan beban para korban.
Setelah mengunjungi RS Leimena, rombongan melanjutkan perjalanan ke RS Bhayangkara Tantui Ambon. Di sana, Kapolresta menjenguk dua korban dari Negeri Tulehu, yaitu Sdr. Muzakir Malabar (40) yang mengalami luka robek di kelopak mata bawah kiri, belakang kepala, bahu kiri, dan kaki kanan; serta Sdr. Alan Semarang (29) yang menderita luka robek di kepala, mata kiri, dan tangan kiri (patah), serta lebam di wajah dan luka robek di telinga kanan.

Keluarga korban menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas kunjungan dan kepedulian yang ditunjukkan oleh Kapolresta, Wakil Bupati, dan seluruh rombongan. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan kekuatan bagi para korban dalam menjalani proses pemulihan. Kehadiran pihak berwajib di tengah konflik ini menjadi simbol harapan bagi terciptanya perdamaian dan rekonsiliasi di masyarakat.
